Jadi hamba yang bersyukur bisa dengan shalat tahajud.
Riyadhus Sholihin karya Imam Nawawi, Kitab Al-Fadhail
-
Bab Keutamaan Qiyamul Lail
Hadits #1160
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا ، قَالَتْ : كَانَ النَّبِيُّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يَقُومُ مِنَ اللَّيْلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ ، فَقُلْتُ لَهُ : لِمَ تَصْنَعُ هَذَا ، يَا رَسُولَ الله ، وَقَدْ غُفِرَ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأخَّرَ ؟ قَالَ : (( أفَلاَ أكُونُ عَبْداً شَكُوراً! )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
وَعَنِ المُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ نَحْوُهُ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melakukan shalat malam sampai kedua kakinya pecah-pecah, maka aku berkata kepadanya, ‘Kenapa engkau melakukan seperti ini, wahai Rasulullah? Padahal dosa-dosamu yang telah lalu dan akan datang telah diampuni.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Tidak bolehkah aku menjadi hamba yang bersyukur.’” (Muttafaqun ‘alaih). [HR. Bukhari, no. 4837 dan Muslim, no. 2820]
Dari Al-Mughirah bin Syu’bah seperti di atas diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim. [HR. Bukhari, no. 4836 dan Muslim, no. 2819]
Faedah Hadits
- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sungguh-sungguh dalam beribadah kepada Allah.
- Setiap nikmat patut disyukuri.
- Nikmat itu harusnya jadi sebab untuk kita makin bersyukur.
- Hadits ini menunjukkan keutamaan shalat malam.
- Shalat tahajud itu tanda hamba itu bersyukur atas nikmat.
Baca Juga:
Referensi:
Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin. Cetakan pertama, Tahun 1430 H. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali. Penerbit Dar Ibnul Jauzi.
Disusun @ Darush Sholihin, 11 Shafar 1441 H (9 Oktober 2019)
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.Com